Monday, March 12, 2012

Muhammad : Lelaki Penggenggam Hujan


Novel biografi Muhammad SAW yang ditulis oleh Tasaro ngak seberat yang gue fikir, novel biografi setebal 543 halaman ini cukup ringan dan penuh dengan ilmu-ilmu yang menambah wawasan kita tentang kehidupan Nabi dan agama-agama jaman dulu.

Dikemas dalam alur novel yang menceritakan seorang bernama Kashva, ahli perbintangan dari Suriah. Dimana selain mempelajari mengenai perbintangan, dia juga banyak berdiskusi dengan berbagai tokoh agama pada masa itu. Setiap kitab yang dia pelajari bahkan kitabnya sendiri, selalu menyinggung mengenai seseorang yang akan datang ke dunia, yang akan menjadi seorang Raja yang adil, seorang nabi yang soleh, seorang pemimpin yang dielukan, seorang yang membawa keadilan, seorang Lelaki Penggenggam Hujan. Maka berdasarkan rasa penasaran, Kashva pun memulai perjalanannya untuk mencari tau siapa sebenarnya orang yang selalu disebut disetiap kitab-kitab itu, walaupun dengan nama-nama yang berbeda.

Disisi lain di negara bagian Timur, diceritakan mengenai bagaimana Muhammad SAW berjuang dalam menyebarkan agama Islam, berperang melawan bangsa Qurais sampai tanpa sengaja membuat namanya tersohor keseluruh penjuru negri karena keberanian dan kepemimpinannya.

Buku ini menceritakan dua tokoh central dan tidak saling berhubungan, dan berada ditempat yang berbeda, tapi saling berhubungan, seperti dua sisi coin yang berbeda dan tidak saling bertemu, tadi tetap menjadi satu bagian.

Buku yang bagus, syarat akan banyak ilmu, menceritakan mengenai agama, tapi tanpa menyinggung agama lain, dengan bahasa yang mudah dimengerti, serta alur cerita yang unik dan tidak biasa. Happy reading...!!

Cerita Sahabat - Part Tentang Hujan


Beberapa bulan yang lalu gue beli buku tentang kumpulan cerpen-cerpen, ovel all isinya sih lumayan yah, ringan dan cocok buat dibaca tanpa mikir keras.

Dari semua cerita yang ada, favorit gue adalah "Tentang Hujan" penulisnya Tjhai Edwin, bercerita tentang seorang laki-laki dan perempuan yang saling jatuh cinta dan akhirnya menikah, ditengah banyaknya perbedaan mereka, mulai dari rentan perbedaan umur sampai 20tahun, perbedaan ras (cina dan jawa) dan kemungkinan juga perbedaan agama sih.
Tapi penulis menggambarkan sebuah perbedaan jadi ngak ada artinya karena "cinta" (menghela nafas) coba hidup semudah cerpen Edwin, semuanya jadi sederhana, perbedaan sebesar apapun jadi ngak ada artinya.

Baiklah, kembali ke dunia real, dan kembali ke pembahasan cerpen! didalam cerpen Tentang Hujan, ada kata-kata yang keren banget menurut gue, dimana si tokoh Ling-ling mendeskripsikan kenapa dia suka banget sama hujan, ini kalimatnya:

"Hujan tidak pernah memilih.
Dia turun untuk aku,
untuk kamu.
Untuk menyejukkan jiwa siapa pun yang membutuhkan.
Begitu tulus, tanpa pamrih.
Walau kadang orang membencinya."

Duaarrrr...! sebuah ironi tentang perbedaan yang dikemas dalam analogi hujan, cantik tapi nelangsa, romantis tapi menyakitkan, gosh! BEAUTIFUL! -end-