Monday, April 16, 2012

(Jakarta, 28 September 2011)

Aku berdiri ditengah Jakarta yang riak,
Jutaan kata berserak diantara sengat sang penguasa hari,
bak sekumpulan paduan suara bodoh,
bising Ibu Kota mengalun sumbang menggiring langkahku.

Tapi sepiku membuat tuli,
Sendiriku membuat buta,
Aku hampa dalam pesta,
aku kosong ditengah pasar.

Datanglah wahai tuan waktu!
Karena kau yang membuat terpuruk,
tapi hanya padamulah aku meminta kembali jiwaku yang hilang.

Dan disinilah aku sekarang,
berdiri ditengah Jakarta yang riak,
menunggu sang waktu datang,
mengantarkan jiwa yang telah lama aku rindu.

No comments:

Post a Comment